Manfaat buah apel – Anda pasti mengenal yang namanya buah apel, tapi tahukah Anda bahwa dalam buah apel terkandung banyak manfaat buat untuk kesehatan , Apel bagus sekali digunakan sebagai buah favorit untuk diet menurunkan berat badan. Apel mempunyai kadar lemak yang rendah tetapi serat yang ada dalam buah apel sangat tinggi, serat ini akan membantu Anda merasa cepat kenyang. Terdapat banyak manfaat buah apel untuk kesehatan.
Sejarah apel ternyata setua sejarah umat manusia. Buah berwarna merah menggoda inilah yang membuat Adam dan Hawa terusir dan Taman Firdaus. Mitologi Yunani mencatat pula bahwa buah apel adalah penyebab terjadinya perang Troya. Konon Paris menyulut kecemburuan para dewa dengan mempersembahkan apel kepada dewi cinta Aphrodite, sehingga terjadilah perang Troya yang terkenal itu. Apel juga memberi inspirasi bagi sejumlah orang terkenal di dunia. Sir Isaac Newton menemukan teori gravitasi setelah melihat buah apel yang terjatuh dari pohon. Steve Jobs memilih apel sebagai sebuah merek komputer terkenal di dunia. Di Indonesia, di sekitar tahun 80-an, penyanyi Anita Sarawak pernah sukses mempopulerkan lagu “Tragedi Buah Apel”.
Penampilan buah yang ranum, renyah, dan berwarna merah ini mungkin membuat apel menjadi pesona tersendiri bagi manusia selama berabad-abad. Pesona merah dan ranum ini sering pula dikaitkan dengan sensualitas seperti Aphrodite. Oleh karenanya, pada zaman dulu sari buah apel sering digunakan untuk penyegar dan stimulan dalam bercinta. Sayangnya,
Kerap kali kita melihat bahwa buah apel, pir, kentang dan salak, yang baru saja di kupas, daging buah atau umbinya menjadi berwarna coklat. Dalam ilmu pangan gejala itu di namakan browning atau pencoklatan.
Pada umumnya proses pencoklatan ada dua macam yaitu pencokaltan enzimatis dan non enzimatis. Nah pencoklatan pada buah ini tergolong pada pencoklatan enzimatis, hal ini di karenakan buah apel atau pada buah-buahan pada umumnya banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak sekali senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat dalam proses pencoklatan enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Di samping katekin dan turunannya seperti tirosin, asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencoklatan.
Senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses pencoklatan enzimatik memerlukan adanya enzin fenol oksidase dan oksigen yang harus berhubungan dengan substrat tersebut.
Belakangan ini, berbagai populasi serangga meningkat drastis. Mulai dari ulat bulu, hingga yang sedang ramai diperbincangkan saat ini, serangga bernama Tomcat (kumbang Paederu) yang menyerang di sekitar kawasan Surabaya.
Racun yang dimiliki serangga Tomcat cukup merepotkan, sebab mampu menyebabkan kulit menjadi melepuh, merah, dan bengkak jika terpapar lendirnya. Tercatat sudah puluhan warga Surabaya yang terluka karena serangga kecil ini.
Keadaan tersebut tentu membuat banyak pihak repot, termasuk juga pihak Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dari Kementrian Kesehatan.
Berikut Tips menghadapi serangga kecil tersebut, menurut Dirjen P2PL Prof dr Tjandra Yoga Aditama.
Jangan sampai terkena lendir atau racun dalam perut Tomcat, sebab itu akan membuat kulit melepuh. Jika Tomcat melekat di kulit, siram menggunakan air hingga pergi.
Jangan memencet Tomcat, sebab lendirnya adalah racun.
Metrotvnews.com, Surabaya: Serangan kumbang rove (tomcat) di berbagai daerah di Jawa Timur tak bisa dilepaskan dari langkanya tokek karena perburuan. Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jawa Timur mengatakan tokek menjadi predator atau pemangsa dari tomcat. Karena itulah mereka meminta warga untuk menghentikan perburuan tokek liar.
"Selain rusaknya habitat, serangan tomcat juga karena perubahan rantai makanan di alam," kata Manager Program Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jawa Timur Indra Harsaputra, di Surabaya, Kamis (22/3).
Menurut dia, pada Maret 2012 adalah puncak produktivitas serangga jenis wereng yang menjadi makanan tomcat. Sementara jumlah predator tomcat yaitu tokek berkurang karena perburuan.
Hingga saat ini, lanjut dia, tidak ada data resmi soal populasi tokek (Gekko gecko) di Indonesia. Namun berdasarkan data dari Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo menyebutkan kuota tokek hasil tangkapan di alam secara nasional 50.000 ekor.
Selanjutnya, lanjut dia, tokek kering akan diterbangkan ke Hong Kong, melengkapi tokek dari Thailand dan Kamboja, untuk diolah menjadi ramuan penyembuh sejumlah penyakit.
Selain berkhasiat sebagai obat penyakit kulit (gatal), daging tokek juga mampu melawan perkembangan kanker. Prof Wang dari Universitas Henan China, dalam World Journal of Gastroenterology (Juli 2008) mengatakan tokek bisa menambah kekebalan tubuh dan juga menginduksi apoptosis dari sel tumor dan menekan ekspresi protein perkembangan kanker.(Ant/BEY)